Teknologi baterai berkembang sangat cepat. Lithium ion yang
saat ini menjadi baterai favorit namun harganya relatif mahal, kemungkinan
kelak bisa diproduksi dengan harga yang lebih murah.
Mahalnya baterai jenis itu tidak lepas dari digunakannya
material yang digunakan untuk mengikat elektroda ke permukaan bahan logam yang
digunakan secara tegak lurus. Tetapi satu tim riset di University of Maryland,
Amerika Serikat, berhasil membuat sebuah baterai ''yang terinfeksi''.
''Terinfeksi'' barangkali merupakan kata yang tepat untuk
menggambarkan baterai tersebut. Pasalnya baterai yang dikembangkan tim tersebut
menggunakan virus yang seringkali merusak tembakau atau dikenal dengan tobacco
mosaic virus.
Virus yang direkayasa secara genetik tersebut digunakan
sebagai pengganti material yang berfungsi untuk mengikat elektroda dengan
permukaan logam baterai dalam pola tertentu. Dengan virus ini, pola yang
dihasilkan kemudian dilapisi dengan material film tipis yang bersifat
penghantar, seperti nikel.
Menurut tim tersebut, metode yang mereka gunakan 100% aman.
Virus baru hasil rekayasa genetika tersebut berubah menjadi tidak berbahaya
ketika dihubungkan dengan pelat elektroda. Hasilnya, jumlah material aktif yang
bertugas mengumpulkan ion-ion lithium juga meningkat secara efektif, yang
berarti meningkatnya kemampuan menyimpan energi, sekitar 10 kali lipat.
sumber: planethijau.com
|
Rabu, 30 November 2011
Baterai Lithium Ion Yang ''Terinfeksi'' Virus, Menyimpan Energi 10 Kali Lebih Banyak
Baju Pengganti Baterai
Media penyimpan energi hingga kini memang belum menemukan bentuknya yang ideal. Ukurannya yang besar dan berat masih menjadi salah satu kendala. Sementara perangkat elektronika bergerak kini cenderung mengalami penyusutan ukuran dengan kebutuhan energi listrik yang juga semakin berkurang. Dengan kondisi ini, maka media penyimpan energi yang ada haruslah mengikuti ukuran perangkat elektronik yang disuplainya.
Sebuah tim riset yang terdiri dari Zhong Lin Wang dari Georgia Institute of Technology di Atlanta, Amerika Serikat dan Jong Min Kim dari Samsung Electronics belum lama ini memperkenalkan prototip media penyimpan energi yang fleksibel dan bisa diitegrasikan dengan kain.
Seperti yang dikutip dari jurnal Angewandte Chemie, media yang lebih tepat disebut supercapacitor itu mempunyai efisiensi yang tinggi. Supercapacitor yang dibuat dari kawat nano berbahan seng oksida tersebut di''tumbuh''kan ke dalam serat kain. Seng oksida memiliki kelebihan dibanding bahan supercapacitor lainnya, yaitu sifatnya yang mudah di''tumbuh''kan di berbagai substrat pada suhu di bawah 100 °C, selain tentunya biokompatibel dan ramah lingkungan.
Supercapacitor memang bisa menjadi alternatif lain selain baterai. Kemampuannya untuk diisi ulang berulang kali dan waktu pengisian muatan listrik yang sangat singkat menjadikannya menarik untuk dikembangkan lebih jauh agar mempunyai kemampuan menyimpan energi listrik yang lebih lama.
Aplikasi lebih menarik dari supercapacitor temuan terbaru tersebut adalah jika dikombinasikan dengan serat generator nano fleksibel yang juga dikembangkan sebelumnya oleh Zhong Lin Wang dengan timnya, maka akan memberikan hasil akhir berupa baju yang mampu menghasilkan dan menyimpan energi listrik yang dihasilkannya untuk kemudian digunakan oleh pemakai baju untuk mengisi perangkat elektronik kecil seperti telepon genggam, pemutar MP3 ataupun sensor untuk berbagai aplikasi
|
Sumber : planethijau.com |
Sensor CO2 baru yang sederhana
Untuk melindungi orang-orang di tambang dan menangkap tanda-tanda awal letusan gunung berapi, peneliti harus melakukan pengukuran cepat kadar gas karbon dioksida. Tapi meskipun pentingnya analisis ini dalam kesehatan manusia, lingkungan, dan aplikasi industri, ilmuwan masih kekurangan metode deteksi yang sederhana, kuantitatif, dan murah. Sekarang para ilmuwan telah mengembangkan sebuah sensor kimia baru yang memiliki potensi untuk mengukur gas di lokasi yang beragam seperti gunung berapi dan kapal selam. Detektor yang bersinar - Semakin banyak gelembung zat CO2 yang melalui pelarut dipropylamine, intensitas fluoresensi meningkat. Saat ini, peneliti mengukur CO2 menggunakan metode elektrokimia dan inframerah, namun keduanya memiliki perangkap. sensor elektrokimia membutuhkan sejumlah energi yang besar, karena mereka beroperasi pada suhu tinggi. Sementara itu, karbon monoksida, yang sering berdampingan dengan CO2, mengganggu dengan sensor IR komersial, karena gas tersebut menyerap berbagai panjang gelombang IR yang sama seperti CO2. Jadi ahli kimia Ben Zhong Tang dari Hong Kong Universitas Sains dan Teknologi, dan koleganya merancang sebuah sistem deteksi baru yang diperlukan daya kecil dan tidak terpengaruh oleh CO Dalam sistem mereka, molekul 1,1,2,3,4,5-hexaphenylsilole (HPS) mengapung di sebuah dipropylamine pelarut organik, (DPA). HPS memiliki enam cincin fenil yang menempel keluar seperti jari-jari dari kelompok silole pusat. Cincin biasanya memutar di sekitar obligasi yang menghubungkan mereka ke hub ini. Ketika gelembung CO2 melalui campuran ini, bereaksi dengan DPA untuk menghasilkan cairan, kental ionik polar. Cairan memperlambat rotasi cincin fenil dan mendorong molekul HPS bersama-sama. Sebagai agregat molekul, mereka berpendar (C & EN, 8 Oktober 2001, halaman 29). Karena CO2 dan DPA menghasilkan cairan ion lebih sebagai meningkatkan konsentrasi gas, cermin intensitas fluoresensi tingkat CO2. Sedangkan metode elektrokimia dan IR hanya berguna untuk menganalisis campuran gas yang mengandung kurang dari setengah CO2, pendekatan baru ini dapat mengukur hingga 100% CO2. Sensor juga beroperasi pada suhu kamar dan membutuhkan energi sedikit atau bahan yang mahal. Sistem ini memiliki potensi sebagai instrumen lapangan, Tang mengatakan, karena "hanya memerlukan lampu UV genggam sebagai sumber eksitasi dan output-nya terlihat dengan mata telanjang, yang memfasilitasi pengambilan keputusan on-site." |
Sumber : pubs.acs.org |
Senin, 07 November 2011
PENGOLAHAN AIR LIMBAH
PENDAHULUAN.
Pengertian Limbah Cair:Limbah cair atau
air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil dari
berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan
meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air limbah
juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah,
sungai danau dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan
alam untuk menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah
cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti
industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya
mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang.
Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah
cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami
dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.Teknologi pengolahan air limbah
adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.
SUMBER AIR LIMBAH
Untuk mengolah air limbah selain data kepekatan air limbah, di perlukan juga data mengenai seberapa besar rata-rata jumlah air limbah yang harus di olah. Supaya jumlah air limbah yang akan di olah itu dapat di perkirakan, maka di perlukan data mengenai sumber aair limbah. Data mengenai sumber air limbah dapat di pergunakan untuk memperkirakan jumlah rata-rata aliran ait limbah dari berbagai jenis perumahan, industri, pasar, rumah sakit dan lain-lain.
Sumber utama air limbah rumah tangga berasal dari perumahan, daerah peragangan, perkantoran dan tempat-tempat rekreasi. Air limbah limbah rumah tangga yang berasal dari daerah perumahan biasanya diperkirakan melalui jumlah limbah yang di buang per orang. Jumlah limbah yang di buang (dalam jumlah liter per hari per orang) Untuk apartemen , hotel (pehuni tetap), tempat tinggal keluarga, masing-masing adalah 240, 190, 250.
Air limbah yang berasal dari indusrtri sangat berfariasi bergantung dari jenis dan besar kecilnys industri tersebut. Untuk memperkirakan jumlah air limbah yang berasal dari industri yang tidak mempergunakan proses vasah sekitar 50 meter kubik per hektar per hari. Sehingga patokan dapat dipergunakan pertimbangan bahwa 85-95% dari jumlah air yang di pergunakan berupa air limbah, apabila industri tersebut tidak mempergunakan hasil pengolahan hasil pengolahan air limbah untuk dapat dipergunakan kembali.
Dari hal tersebutlah maka perlu adanya proses pengolahan air limbah agar air limbah yang kita hasilkan baik dari rumah tangga, industri dan lain-lain bisa kita gunakan kembali dan tidak merusak pada lingkungan pada akhirnya. Berikut ini adalah penjelasan dari manfaat pengolahan air,
Pengolahan air limbah memiliki banyak manfaat luar keseimbangan ekosistem. Semua terlalu sering hanya keuntungan lingkungan dari pengolahan air limbah telah didiskusikan. Tidak hanya pengolahan air limbah menjaga ekosistem alam utuh, tetapi juga menawarkan banyak manfaat nyata bagi manusia juga. Adalah penting untuk memahami bagaimana dampak praktek ini manusia ekonomis, medis dan recreationally.
Ekonomi
Kenyataan bahwa air memiliki nilai ekonomi sering pergi belum diakui. Penggunaan air limbah yang diolah adalah keuntungan ekonomi besar di daerah di mana air langka dan dapat berdampak biaya konsumen dengan mengurangi permintaan sumber-sumber air minum. Banyak orang di seluruh dunia juga bergantung pada sumber daya perikanan dan kelautan bagi pendapatan mereka. Menjaga daerah ini bebas dari limbah membantu memastikan mata pencaharian lanjutan mereka.
Pertanian dan Penggunaan Pribadi
Ditangani air limbah yang tidak cocok untuk minum sering digunakan untuk keperluan lain. Lapangan golf telah menggunakan air limbah untuk tetap hijau sehat selama beberapa dekade, sebuah praktek sekarang umum di rumah kebun , rumput dan bahkan peternakan modern. Bagian dari California dan Arizona, dimana air ini sangat langka, juga telah mulai menggunakan air limbah dirawat di kamar mandi umum. Praktek ini semua bekerja untuk mengurangi permintaan terhadap apa yang dapat digunakan sebagai air minum.
Ekosistem dan Rekreasi
Setiap tahun, jutaan orang Amerika menemukan kesenangan, istirahat dan relaksasi di danau, pantai, sungai dan lokasi outdoor lainnya. Memperlakukan air limbah terus daerah-daerah tersebut dalam kondisi murni untuk generasi sekarang dan masa depan. Kerusakan ekosistem juga akan berarti akhir dari kesempatan berburu dan memancing.
Manfaat Medis
Air limbah tidak diobati mengandung patogen yang berbahaya – atau bahkan mematikan – untuk manusia dan hewan. Patogen ini tidak terbatas pada mikroba ditularkan melalui air tetapi juga termasuk makanan-ditanggung, melalui darah, dan sumber menular seksual juga. Keuntungan medis pengolahan air limbah yang benar-benar beragam.
LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Tujuan pengolahan air limbah
Biaya yang di perlukan untuk pengolahan air limbah antara lain ditentukan oleh tujuan pengolahan air limbah, apabila air limbah hanya akan di olah dengan tujuan akan di buang, atau akan diolah untuk di pergunakan kembali. Pengolahan air limbah dengan tujuan untuk di perhunakan kembali, bisanya akan memerlukan biaya yang lebh besar dibandingkan apabila pengolahan air limbah hanya akan dibuang ke lingkungan.
Lingkungan/ badan air tempat pembuangan air limbah juga menentukan sampai seberapa jauh pengolahan air limbah harus dilaksanakan. Apabila badan air tempat pembuangan limbah di katagorikan badan air golongan B, maka air limbah harus memenuhi kreteria golaongan I. Air limbah memenuhi kreteria golonganII, III dan IV masing-masing (maksimum) hnayaboleh di buang pada air golongan C .d, dan E.
Penentuan reagen
Yang dimaksud resgeb adalah suatu zat kimia yang di gunakan untuk menimbulkan reaksi kimia. Diamana penentuan reafen sangat pentigng dalam pengolahan air limbah, karena dengan reagen yang sesuai, hampir semua polutan dalam pengolahan air limbah dapat dihilangakan dengan mudah. Pemeliharaan reagen yang sesuai sksn menghilangkan logam berat, bau, warna, dan polutan lainnya yang berasal dari limbah tersebut.
Membuat diagram air
Diangram air perlu dibuat untuk mengetahui /menyusun berbagai macam proses dan peralatan yang diperlukan dalam pengolahan. Proses, peralatan, dan reagen yang di perlukan untuk pengolahan air limbah yang ssatu berbeda dengan pengolahan limbsh ysng lain.
Menentukan ukuran dan peralatan
Ukuran dan jenis peralatan yang dipergunakan dalam pengolahan air limbah tergantung dari debit air limbah, hasil pengolahan yang di inginkan, area yang disediakan, proses pengolahan yang dipilih, dan biaya yang di sediakan untuk pengolahan.
Penggunakan instalai dan uji coba
Pembangunan instalasi dilakukan apabila sudah dapat dipastikan bahwa dengan instalasi tersebut air limbah dapat di proses sesuai dengan hasil yang diharapkan penggunaan instalasi pengolahan air limbah khususnya untuk pengolahan air secara kimiawi, harus didahului dengan percobaan-percobaaan laboaratorium. Setelah instalasi pengolahan air limbah sesuai, kemudian dilakukan ujiacoba apakah hasil yang diharapkan dalam pengolahan dapat etrpenuhi.
Penjelasan di atas merupakan langkah-langkah dalam pengolahan air limbah secara umum, seperti kita ketahui pencemaran air yang paling besar dampak kerusakannya adalah yang berasal dari industri maupun usaha kecil menengah yang menghasilkan limbah yang saluran pembuangannya langsung pada saluran air seperti sungai. Berikut ini beberapa penjelasan tentang Instrumen Pengendali Pencemaran Air Limbah yang mungkin bisa menjadi bahan referensi bagi kita dalam menjaga lingkungan terutama air yang ada di sekitar kita.
Instrumen Pengendali Pencemaran Air Limbah
Instrumen pengendali pencemaran air limbah oleh pelaku usaha dapat terdiri dari dua cara, yaitu:
a. Penetapan Baku Mutu Air Limbah (Effluent Standard)
Baku mutu air limbah adalah ukuran atau batas atau kadar maksimum unsur pencemar dan/atau jumlah pencemar yang ditenggang keberadaanya dalam air limbah kegiatandan/usaha yang akan dibuang atau dilepas ke media lingkungan.
b. Penetapan Baku Mutu Sungai (Stream Standard)
Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air Saat ini instrumen pengendali pencemaran air oleh pelaku usaha yang banyak diterapkan adalah dengan baku mutu air limbah. Dengan instrumen ini setiap pelaku usaha harus mematuhi baku mutu air limbah yang ditetapkan untuk kegiatan/usahanya tersebut.
Baku mutu air limbah bagi kegiatan pengolahan hasil pertanian ditetapkan dengan tujuan:
a. menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup;
b. menurunkan beban pencemaran lingkungan melalui upaya pengendalian pencemaran dari kegiatan RPH.
Sedangkan, sasaran penetapan baku mutu air limbah kegiatan pengolahan hasil pertanian dimaksudkan untuk mendorong penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil pertanian mengolah air limbah sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Dalam penerapannya, baku mutu air limbah dapat ditetapkan secara nasional oleh Menteri Lingkungan Hidup, untuk lingkup propinsi oleh Gubernyr dan untuk lingkup kabupaten.kota oleh Bupati/Walikota.
Terdapat kemungkinan, pemerintah daerah telah menetapkan peraturan mengenai baku mutu air limbah untuk kegiatan pengolahan hasil pertanian, maka penaatan dan penggunaan peraturan tersebut adalah sebagai berikut:
- bila baku mutu daerah tersebut lebih longgar dari yang ditetapkan secara nasional, maka pemerintah daerah harus menggunakan baku mutu nasional tersebut;
- bila baku mutu daerah tersebut lebih ketat dari yang ditetapkan secara nasional maka pemerintah daerah harus tetap menggunakan baku mutu yang berlaku untuk daerah bersangkutan.
Selain itu bila analisis lingkungan berupa AMDAL atau UKL-UPL dan hasil kajian pembuangan limbah menyatakan persyaratan yang lebih ketat maka pengaturannya adalah sebagai berikut:
a. Dalam hal hasil kajian kelayakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) atau rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dari usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil pertanian mensyaratkan baku mutu air limbah lebih ketat daripada baku mutu air limbah sebagaimana diatur dalam peraturan mengenai baku mutu air limbah untuk kegiatan pengolahan hasil pertanian, maka diberlakukan baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil pertanian tersebut sebagaimana yang dipersyaratkan oleh AMDAL atau rekomendasi UKL dan UPL.
b. Dalam hal hasil kajian mengenai pembuangan air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil pertanian mensyaratkan baku mutu air limbah lebih ketat daripada baku mutu air limbah sebagaimana dimaksud dalam peraturan mengenai baku mutu air limbah untuk kegiatan pengolahan hasil pertanian, maka dalam persyaratan izin pembuangan air limbah diberlakukan baku mutu air limbah berdasarkan hasil kajian.
Kesimpulan
salah satu faktor kebersihan kadar air di indonesia adalah faktor penanganan pengolahan limbah cair. limbah cair dapat berasal dari limbah rumah tangga maupun limbah cair dari industri, perkantoran dll. pemerintah telah menetapkan golongan-golongan air untuk membedakan penggunaan air itu sendiri. dan diharapkan peran masyarakat dan pihak industri untuk mengendalikan limbah cair agar tidak tercemar di lingkungan sekitarnya.
SUMBER: Ilmu Lingkungan Industri, Penerbit Gunadarmawww.dewiahdayanti.blogspot.com
id.wikipedia.org
searching "pengolahan air limbah" at google.com
INDUSTRI
PENDAHULUAN
Industri adalah bidang matapencaharian yang
menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan
penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya
sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya
dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi,
yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat
dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis
ekonomi, budaya dan politik.
A. MASALAH LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI
Pertambahan penduduk yang cepat mempunyai implikasi pada berbagai bidang. Bertambahnya penduduk yang cepat ini mengakibatkan tekanan pada sector penyediaan fasilitas tenaga kerja yang tidak dapat ditampung dari sector pertanian. Maka untuk perluasan kesempatan kerja, sector industry perlu ditingkatkan baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Peningkatan seecara bertahap diberbagai bidang industry akan menyebabkan secara berangsur-angsur tidak akan lagi tergantung pada hasil produksi luar negri dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Walaupun telah digariskan oleh pemerintah bahwa dalam peningkatan pembangunan industry hendaknya jangan sampai membawa akibat rusakanya lingkungan hidup, dalam kenyataan yang lebih banyak diperhatikan dalam pendirian industry sekarang adalah keuntungan-keuntungan dari hasil produksinya. Sedikit sekali perhatian terhadap masalah lingkungan, sehingga pendirian industry tersebut akan mengakibatkan pencemaran lingkungan oleh hasil buangannya yang kadang-kadang diabaikan. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan yang matang pada setiap pembangunan industry agar dapat diperhitungkan sebelumnya segala pengaruh aktivitas pembagunan industry tersebut terhadap lingkungannya yang lebih luas. Dalam mengambil keputusan pendirian sesuatu perindustrian, selain keuntungan yang akan diperoleh harus juga secara hati-hati dipertimbangkan kelestarian lingkungannya. Dibawah ini beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembangunan proyek industry terhadap lingkungan sekitarnya :
1. Evaluasi pengaruh social ekonomi dan ekologi baik secara umum maupun khusus
2. Penelitian dan pengawasan lingkungan baik untuk jangka penjang maupun jangka pendek. Dari sini akan didapatkan informasi mengenai jenis perindustrian yang cocok dan menguntungkan
3. Survey mengenai pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul pada lingkungan
4. Berdasarkan petunjuk-petunjuk ekologidibuat formulasi mengenai criteria analisa, biaya, keuntungan proyek, rancangan bentuk proyek dan pengelolaan proyek
5. Bila penduduk setempat terpaksa mendapat pengaruh negative daari pebangunan proyek industry ini, maka buatlah pembangunan alternative atau dicarikan jalan untuk kompensasi kerugian sepenuhnya
Pembangunan yang pesat dewasa ini, khususnya industri dan teknologi, serta semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup disekitar kita tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Otomatis di dalam diri kita sudah tercemar gas-gas yang berbahaya secara tidak kita sadari.
Dampak pencemaran udara dibagi atas beberapa, yaitu :
a. Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida
Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berbau. Tidak berasa dan berwarna. Oleh sebab itu lingkungan yang tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata. Di udara gas CO terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Tapi di daerah perkotaan dengan lalulintas yang padat konsentrasi gas berkisar 10 – 15 ppm. Dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan menimbulkan kematian. Keracunan gas Monoksida (CO) dapat ditandai dari keadaan yang ringan, berupa pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat menurunnya kemampuan gerak tubuh, serangan jantung sampai pada kematian.
b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida
Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati, karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Gas ini berasal dari limbah-limbah industri, transportasi, pembangkit listrik, pembuangan sampah, dan lain-lain. Pencemaran udara oleh gas NOx, juga dapat menyebabkan terjadinya Peroxy Acetil Nitrate yang menyebabkan iritasi pada mata, serta dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat mengganggu lingkungan.
c. Dampak Pencemaran oleh Belerang Oksida
Sebagian besar pencemaran udara oleh belerang oksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara serta berasal dari alat-alat transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil. Apabila kadar belerang oksida SO3 tinggi diudara akan menyebabkan timbulnya hujan asam yang dapat merusak tanaman, dimana kerusakan hutan berawal dengan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur. Hal ini menyebabkan menurunnya daya dukung alam bagi manusia. Sehingga menimbulkan kerusakan tanah yang permanen belum lagi penebangan liar yang seringkali terjadi, maka timbullah tanah longsor yang membahayakan bagi penduduk yang bermukim di wilayah tersebut. Bukan itu saja, dalam jumlah besar diudara gas SOx dapat menyebabkan kanker, karena seharusnya walaupun jumlah gas tersebut relatif kecil, sebaiknya tidak terdapat diudara.
d. Dampak Pencemaran Hidrokarbon (HC)
Pencemaran udara oleh Hidrokarbon (HC) dalam jumlah sedikit tidak begitu membahayakan kesehatan manusia, tapi apabila dalam jumlah diudara sangat banyak dan bercampur dengan bahan pencemar lainnya, maka apabila terhisap oleh manusia menyebabkan terjadinya pembentukan sel-sel kanker. Biasanya gas ini banyak ditemukan di kawasan industri dan kota-kota besar seperti Jakarta yang lalulintasnya padat.
e. Dampak Pencemaran Partikel
Pencemaran oleh partikel disebabkan oleh dua hal, yaitu :
1) Bisa karena peristiwa alamiah
2) Karena ulah manusia melalui kegiatan industri dan teknologi.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernafasan.
f. Dampak Kebisingan
Saat ini kebisingan menjadi masalah besar bagi penduduk kota besar, contohnya Jakarta. Sumber kebisingan berasal dari suara alat-alat transportasi, seperti bus, kereta api, pesawat dan lain-lain. Suasana akan lebih parah lagi apalagi di suatu lingkungan terdapat industri. Kebisingan akan menimbulkan stress atau ketegangan jiwa, dan juga merusak saraf pendengaran, sehingga pendengaran menjadi terganggu.
g. Dampak Pemakaian Insektisida
Akhir-akhir ini ditemukan sisa obat pemberantas hama pada sayuran dan buah-buahan, padahal apabila dimakan akan menimbulkan penyakit kanker. Hal ini juga ditemukan pada obat-obat yang disemprotkan ke udara, seperti obat nyamuk semprot dan lain-lain. Dimana dapat merugikan kesehatan manusia.
h. Dampak Kerusakan Ozon dan Efek Rumah Kaca
Lapisan ozon merupakan lapisan pelindung dari sinar ultraviolet yang berlebih berasal dari sinar matahari. Apabila lapisan ozon rusak maka sinar ultraviolet akan masuk secara langsung ke bumi dan dapat menyebabkan berbagai macam kerugian bagi manusia, yaitu dapat merusak kulit manusia (kanker kulit) dan suhu bumi akan naik. Bila hal ini terjadi bumi tidak aman lagi bagi manusia, karena kenaikan suhu bumi akan menyebabkan mencairnya es yang ada di kutub. Dan hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan laut. Garis pantai akan bergeser naik sehingga tempat-tempat yang terletak di tepi pantai tenggelam. Selain karena kerusakan lapisan ozon, kenaikan suhu bumi dapat juga disebabkan oleh efek rumah kaca atau greenhouse effect. Efek rumah kaca dapat terjadi karena meningkatnya jumlah karbon dioksida (CO2) di udara. Sedangkan karbondioksida dari tahun ke tahun terus meningkat, sejalan dengan makin banyaknya penggunaan bahan bakar fosil untuk mencukupi keperluan energi dunia. Karbondioksida hasil pembakaran akan mengumpul pada lapisan tertentu di atmosfer membentuk semacam “perisai”. Adanya perisai ini justru membuat panas yang berasal dari bumi tidak dapat keluar secara bebas dari lapisan atmosfer bumi. Menyebabkan panas tersebut kembali ke bumi, sehingga panas dari bumi yang dipantlkan lagi ke bumi berpengaruh terhadap kenaikan suhu bumi. Akibat ini sama dengan yang ditimbulkan kerusakan ozon yaitu kenaikan suhu bumi dan mencairnya es di kutub, sehingga permukaan laut menjadi naik. Mungkin dapat kita lihat dari kondisi saat ini dimana terjadinya ombak pasang diberbagai wilayah laut di tanah air kita, mungkin itu merupakan salah satu dampak dari kedua efek rumah kaca dan kerusakan ozon yang menimbulkan terjadinya kenaikan permukaan air laut karena mencairnya es di Kutub.
3. Dampak Pencemaran Air
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Apabila air telah tercemar maka kehidupan manusia terganggu. Ini merupakan bencana besar. Hampir semua mahluk hidup dimuka bumi ini memerlukan air. Apabila air sudah tercemar, maka dapat menyebabkan kerugian bagi umat manusia. Air yang sudah tercemar oleh limbah industri, rumah tangga dan lain-lain tidak dapat dipergunakan, karena udah tercemar. Apabila digunakan dapat menimbulkan berbagai penyakit menular. Salah satunya penyakit Hepatitis A. Virus ini sering berada pada makanan yang telah terkontaminasi seperti pada susu, makanan daging, buah-buahan mentah yang dikunsumsi langsung tanpa dicuci terlebih dahulu, dan masih banyak lagi penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air, yaitu : folio, kolera, typus, dysentri amoeba dan cacingan.
Pencemaran air dapat dihindari apabila masing-masing pihak mau menjaga. Didalam kegiatan industri dan teknologi air yang telah digunakan (air limbah industri) tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan karna dapat menyebabkan pencemaran. Jadi, harus diproses daur ulang baru dikembalikan ke lingkungan. Selain itu dampak pencemaran air dapat menimbulkan keracunan, yang dapat dikategorikan dalam beberapa macam :
a. Keracunan Kadmium
b. Keracunan Kobalt
c. Keracunan Air Raksa
d. Keracunan Bahan Insektisida
Ketiga bahan seperti Kadmium, Kobalt dan Air Raksa biasanya terdapat di limbah-limbah industri. Sedangkan yang keempat yaitu bahan insektisida berasal dari persawahan karena untuk meningkatkan produksi pangan untuk menghindari hama. Lambat laun bahan-bahan berbahaya yang masuk ke tubuh menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh sehingga menimbulkan kerusakan.
4. Dampak Pencemaran Daratan
Pencemaran daratan pada umumnya berasal dari limbah berbentuk padat yang dibuang atau dikumpulkan disuatu tempat penampungan. Tempat pengumpulan limbah padat ini dapat bersifat sementara atau tetap. Oleh karena tempat pengumpulan padat sudah ditentukan, maka sudah saatnya diperhitungkan kemungkinan dampaknya.
Bentuk dampak pencemaran daratan dibagi atas 2 bagian, yaitu :
a. Dampak Langsung
Dampak pencemaran daratan yang secara langsung oleh manusia adalah dampak dari pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan kegiatan industri. Dampak langsung akibat pencemaran daratan lainnya adalah timbunan limbah padat dalam jumlah besar yang akan menimbulkan pemandangan yang tidak sedap, kotor dan kumuh. Hal ini sering terjadi pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau dump station menyebabkan pemandangan sekitar terlihat kurang enak dipandang dan mempengaruhi psikis penduduk sekitar.
b. Dampak Tidak Langsung
Dampak yang dirasakan secara tidak langsung akibat pencemaran daratan adalah apabila kaleng bekas, ban dan lain-lainnya bila hujan akan berisi air yang menjadi sarang nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Apabila menggigit manusia dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit-penyakit di bawah ini disebabkan oleh nyamuk, yaitu :
1) Penyakit Pes
2) Penyakit Kaki Gajah
3) Penyakit Malaria
4) Penyakit Demam Berdarah
Sebenarnya masalah dampak pencemaran lingkungan tidak dapat dipisahkan sendiri-sendiri karena saling berkaitan. Oleh sebab itu segala macam kemungkinan yang dapat menimbulkan pencemaran harus dapat dicegah agar tidak menambah parah kondisi yang sekarang.
Untuk memudahkan pembahasan masalah dampak pencemaran lingkungan, pembahasan dibagi melalui urutan sebagai berikut :
a. Dampak Pencemaran Udara
b. Dampak Pencemaran Air
c. Dampak Pencemaran Daratan
2. Dampak Pencemaran Udara
Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak saja berakibat langsung terhadap manusia, tapi berpengaruh juga terhadap lingkungan alam.
a. Dampak Pencemaran Udara
b. Dampak Pencemaran Air
c. Dampak Pencemaran Daratan
2. Dampak Pencemaran Udara
Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak saja berakibat langsung terhadap manusia, tapi berpengaruh juga terhadap lingkungan alam.
Pembangunan yang pesat dewasa ini, khususnya industri dan teknologi, serta semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup disekitar kita tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Otomatis di dalam diri kita sudah tercemar gas-gas yang berbahaya secara tidak kita sadari.
Dampak pencemaran udara dibagi atas beberapa, yaitu :
a. Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida
Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berbau. Tidak berasa dan berwarna. Oleh sebab itu lingkungan yang tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata. Di udara gas CO terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Tapi di daerah perkotaan dengan lalulintas yang padat konsentrasi gas berkisar 10 – 15 ppm. Dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan menimbulkan kematian. Keracunan gas Monoksida (CO) dapat ditandai dari keadaan yang ringan, berupa pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat menurunnya kemampuan gerak tubuh, serangan jantung sampai pada kematian.
b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida
Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati, karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Gas ini berasal dari limbah-limbah industri, transportasi, pembangkit listrik, pembuangan sampah, dan lain-lain. Pencemaran udara oleh gas NOx, juga dapat menyebabkan terjadinya Peroxy Acetil Nitrate yang menyebabkan iritasi pada mata, serta dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat mengganggu lingkungan.
c. Dampak Pencemaran oleh Belerang Oksida
Sebagian besar pencemaran udara oleh belerang oksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara serta berasal dari alat-alat transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil. Apabila kadar belerang oksida SO3 tinggi diudara akan menyebabkan timbulnya hujan asam yang dapat merusak tanaman, dimana kerusakan hutan berawal dengan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur. Hal ini menyebabkan menurunnya daya dukung alam bagi manusia. Sehingga menimbulkan kerusakan tanah yang permanen belum lagi penebangan liar yang seringkali terjadi, maka timbullah tanah longsor yang membahayakan bagi penduduk yang bermukim di wilayah tersebut. Bukan itu saja, dalam jumlah besar diudara gas SOx dapat menyebabkan kanker, karena seharusnya walaupun jumlah gas tersebut relatif kecil, sebaiknya tidak terdapat diudara.
d. Dampak Pencemaran Hidrokarbon (HC)
Pencemaran udara oleh Hidrokarbon (HC) dalam jumlah sedikit tidak begitu membahayakan kesehatan manusia, tapi apabila dalam jumlah diudara sangat banyak dan bercampur dengan bahan pencemar lainnya, maka apabila terhisap oleh manusia menyebabkan terjadinya pembentukan sel-sel kanker. Biasanya gas ini banyak ditemukan di kawasan industri dan kota-kota besar seperti Jakarta yang lalulintasnya padat.
e. Dampak Pencemaran Partikel
Pencemaran oleh partikel disebabkan oleh dua hal, yaitu :
1) Bisa karena peristiwa alamiah
2) Karena ulah manusia melalui kegiatan industri dan teknologi.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernafasan.
f. Dampak Kebisingan
Saat ini kebisingan menjadi masalah besar bagi penduduk kota besar, contohnya Jakarta. Sumber kebisingan berasal dari suara alat-alat transportasi, seperti bus, kereta api, pesawat dan lain-lain. Suasana akan lebih parah lagi apalagi di suatu lingkungan terdapat industri. Kebisingan akan menimbulkan stress atau ketegangan jiwa, dan juga merusak saraf pendengaran, sehingga pendengaran menjadi terganggu.
g. Dampak Pemakaian Insektisida
Akhir-akhir ini ditemukan sisa obat pemberantas hama pada sayuran dan buah-buahan, padahal apabila dimakan akan menimbulkan penyakit kanker. Hal ini juga ditemukan pada obat-obat yang disemprotkan ke udara, seperti obat nyamuk semprot dan lain-lain. Dimana dapat merugikan kesehatan manusia.
h. Dampak Kerusakan Ozon dan Efek Rumah Kaca
Lapisan ozon merupakan lapisan pelindung dari sinar ultraviolet yang berlebih berasal dari sinar matahari. Apabila lapisan ozon rusak maka sinar ultraviolet akan masuk secara langsung ke bumi dan dapat menyebabkan berbagai macam kerugian bagi manusia, yaitu dapat merusak kulit manusia (kanker kulit) dan suhu bumi akan naik. Bila hal ini terjadi bumi tidak aman lagi bagi manusia, karena kenaikan suhu bumi akan menyebabkan mencairnya es yang ada di kutub. Dan hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan laut. Garis pantai akan bergeser naik sehingga tempat-tempat yang terletak di tepi pantai tenggelam. Selain karena kerusakan lapisan ozon, kenaikan suhu bumi dapat juga disebabkan oleh efek rumah kaca atau greenhouse effect. Efek rumah kaca dapat terjadi karena meningkatnya jumlah karbon dioksida (CO2) di udara. Sedangkan karbondioksida dari tahun ke tahun terus meningkat, sejalan dengan makin banyaknya penggunaan bahan bakar fosil untuk mencukupi keperluan energi dunia. Karbondioksida hasil pembakaran akan mengumpul pada lapisan tertentu di atmosfer membentuk semacam “perisai”. Adanya perisai ini justru membuat panas yang berasal dari bumi tidak dapat keluar secara bebas dari lapisan atmosfer bumi. Menyebabkan panas tersebut kembali ke bumi, sehingga panas dari bumi yang dipantlkan lagi ke bumi berpengaruh terhadap kenaikan suhu bumi. Akibat ini sama dengan yang ditimbulkan kerusakan ozon yaitu kenaikan suhu bumi dan mencairnya es di kutub, sehingga permukaan laut menjadi naik. Mungkin dapat kita lihat dari kondisi saat ini dimana terjadinya ombak pasang diberbagai wilayah laut di tanah air kita, mungkin itu merupakan salah satu dampak dari kedua efek rumah kaca dan kerusakan ozon yang menimbulkan terjadinya kenaikan permukaan air laut karena mencairnya es di Kutub.
3. Dampak Pencemaran Air
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Apabila air telah tercemar maka kehidupan manusia terganggu. Ini merupakan bencana besar. Hampir semua mahluk hidup dimuka bumi ini memerlukan air. Apabila air sudah tercemar, maka dapat menyebabkan kerugian bagi umat manusia. Air yang sudah tercemar oleh limbah industri, rumah tangga dan lain-lain tidak dapat dipergunakan, karena udah tercemar. Apabila digunakan dapat menimbulkan berbagai penyakit menular. Salah satunya penyakit Hepatitis A. Virus ini sering berada pada makanan yang telah terkontaminasi seperti pada susu, makanan daging, buah-buahan mentah yang dikunsumsi langsung tanpa dicuci terlebih dahulu, dan masih banyak lagi penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air, yaitu : folio, kolera, typus, dysentri amoeba dan cacingan.
Pencemaran air dapat dihindari apabila masing-masing pihak mau menjaga. Didalam kegiatan industri dan teknologi air yang telah digunakan (air limbah industri) tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan karna dapat menyebabkan pencemaran. Jadi, harus diproses daur ulang baru dikembalikan ke lingkungan. Selain itu dampak pencemaran air dapat menimbulkan keracunan, yang dapat dikategorikan dalam beberapa macam :
a. Keracunan Kadmium
b. Keracunan Kobalt
c. Keracunan Air Raksa
d. Keracunan Bahan Insektisida
Ketiga bahan seperti Kadmium, Kobalt dan Air Raksa biasanya terdapat di limbah-limbah industri. Sedangkan yang keempat yaitu bahan insektisida berasal dari persawahan karena untuk meningkatkan produksi pangan untuk menghindari hama. Lambat laun bahan-bahan berbahaya yang masuk ke tubuh menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh sehingga menimbulkan kerusakan.
4. Dampak Pencemaran Daratan
Pencemaran daratan pada umumnya berasal dari limbah berbentuk padat yang dibuang atau dikumpulkan disuatu tempat penampungan. Tempat pengumpulan limbah padat ini dapat bersifat sementara atau tetap. Oleh karena tempat pengumpulan padat sudah ditentukan, maka sudah saatnya diperhitungkan kemungkinan dampaknya.
Bentuk dampak pencemaran daratan dibagi atas 2 bagian, yaitu :
a. Dampak Langsung
Dampak pencemaran daratan yang secara langsung oleh manusia adalah dampak dari pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan kegiatan industri. Dampak langsung akibat pencemaran daratan lainnya adalah timbunan limbah padat dalam jumlah besar yang akan menimbulkan pemandangan yang tidak sedap, kotor dan kumuh. Hal ini sering terjadi pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau dump station menyebabkan pemandangan sekitar terlihat kurang enak dipandang dan mempengaruhi psikis penduduk sekitar.
b. Dampak Tidak Langsung
Dampak yang dirasakan secara tidak langsung akibat pencemaran daratan adalah apabila kaleng bekas, ban dan lain-lainnya bila hujan akan berisi air yang menjadi sarang nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Apabila menggigit manusia dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit-penyakit di bawah ini disebabkan oleh nyamuk, yaitu :
1) Penyakit Pes
2) Penyakit Kaki Gajah
3) Penyakit Malaria
4) Penyakit Demam Berdarah
Sebenarnya masalah dampak pencemaran lingkungan tidak dapat dipisahkan sendiri-sendiri karena saling berkaitan. Oleh sebab itu segala macam kemungkinan yang dapat menimbulkan pencemaran harus dapat dicegah agar tidak menambah parah kondisi yang sekarang.
B. KERACUNAN BAHAN LOGAM / METALOID PADA INDUSTRIALISASI
Racun-racun logam/metaloid beserta persenyawaan-persenyawaannya yang sering terjadi pada industrialisasi adalah yang berasal dari timah hitam, air raksa, arsen, chromium, berrylium, cadmium, vanadium, dan fosfor. Disampig racun-racun tersebut terdapat pula bahan-bahan logam/metaloid lainnya, tetapi tidak begitu banyak dipergunakan dalam perindustrian dan tidak begitu beracun. Seperti misalnya perak yang berhasil masuk tubuh bias menyebabkan argyria, tanpa menimbulkan gejala keracunan yang membahayakan kesehatan.
Gejala keracunan yang ditimbulkan oleh zat-zat tadi tidaklah sama. Hal ini tergantung dari persenyawaan kimianya, keadaan wujud fisiknya (padat, cair, dan gas) ikatan valensinya, dan cara msuknya kedalam tubuh.
Beberapa contoh keracunan logam/metaloid :
1) Keracunan oleh timah hitam
• Keracunan oleh timah hitam dan persenyawaan-persenyawaan anorganisnya, seperti, seperti “putih timah hitam”
• Keracunan karena pengolahan persenyawaan-persenyawaan organis hitam, seperti TEL (tetra-etil-timah)
2) Keracunan air raksa (Hg)
• Sebagai akibat air raksa cair atau uapnya
• Sebagai akibat kontak kulit dengan persenyawaan Hg-fulnitat
• Sebagai persenyawaan air raksa organis
3) Keracunan arsen
• Menghisap atau kontak dengan debu persenyawaan arsen anorganic gejalanya setempat akibat terjadinya rangsangan pada kulit atau selaput lender
• Menghisap persenyawaan-persenyawaan arsen dan zat cair bisa mengakibatkan hancurnya sel-sel sehingga bisa menimbulkan kekurangan darah
• Kontak dengan persenyawaan-persenyawaan arsen organic bisa berakibat local atau sistematika pada tubuh
4) Keracunan fosfor
C. KERACUNAN BAHAN ORGANIS PADA INDUSTRIALISASI
Bahan organis baik itu berupa bahan beku atau hasil akhirnya pada proyek industry banyak sekali. Yang akan dibicarakan disini hanya yang penting dan pokok-pokoknya saja, yang sebagian telah diuraikan pada uraian sebelumnya.
Golongan yang penting aka diuraikan disini, yitu derivate-derivat terarang batu, halogen hidrokarbon, alcohol dan diol.
1) Keracunan oleh derivate-derivat ter arang batu :
Derivate-derivat yang terpenting adalah :
• Aniline yang sering dipergunakan sebagai bahan pembuatan tinta cetak, cat dan zat-zat warna
• Nitro-benzen sebagai bahan untuk pembuatan aniline, untuk parfum
• Trinitrotoluen sebagai bahan peledak yang sering dipergunakan dalam industry-industri amunisi
2) Keracunan oleh halogen hidrokarbon
Yang paling terkenal dari golongan ini dan juga paling kuat daya racunnya adalah karbontetrachlorida. Zat ini pada industry-industri banyak dipergunakan sebagai pelarut lemak dan karet, untuk membersihkan gemuk-gemuk dari mesin dan sebagai bahan pemadam kebakaran.
3) Keracunan oleh alcohol dan diol
Alcohol sering dipergunakan sebagai bahan pelarut, antiseptic, untuk membuat minuman keras dan dalam rangka synthesa bahan-bahan lain. Methyl alcohol misalnya sering dipergunakan sebagai bahan pelarut cat, sirlak dan vernis, juga digunakan sebagai bahan anti beku dan dalam sinthesa bahan-bahan kimia untuk denaturilasi alcohol. Ethyl alcohol sering dipakai sebagai bahan minuman keras.
D. KERACUNAN BAHAN KOROSIF PADA INDUSTRIALISASI
Keracunan bahan ini terutama terjadi pada industry-industri kimia. Bahan-bahan korosif dari asam-asam, basa-basa serta garam-garamnya yang bersifat asam atau basa, baik organic maupun anorganik. Bahan-bahan ini bisa menyebabkan kerusakan pada tubuh yang dikenainya, baik secara terpercik, maupun tertumpah ke kulit atau bagian tubuh lainnya, terminum, tertelan atau terhirup ke paru-paru.
Yang terpenting untuk menghindari terjadinya keracunan oleh bahan-bahan korosif ini adalah pencegahan yang baik berupa anatara lain :
1. Penyimpanan bahan secara baikdan aman untuk orang sekitarnya
2. Sediakan air yang cukup untuk mencuci bila sewaktu-waktu tubuh terkena bahan ini
3. Memakai alat pelindung apabila sedang bekerja dengan bahan-bahan ini
4. Pemeliharaan kebersihan dan ketertiban ditempat kerja
5. Pembuangan air-air bekas dan bahan-bahan sisa disalurkan ke saluran-saluran tertutup, sehingga tidak mengotori lingkungan sekitarnya
6. Pengawasan yang baik terhadap kemungkinan terjadinya pencemaran.
E MELINDUNGI MASYARAKAT SEKITAR LINGKUNGAN INDUSTRI
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar dan lain-lain oleh sampah, air bekas dan udara dari perusahaan-perusahaan industri. Semua perusahaan industri harus memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran lingkungan, dimana segala macam hasil buangan sebelum dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang bias meracuni.
Maksudnya adalah, sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bias gas atau uap bercun bias dengan cara pembakaran atau dengan pencucian melalui proses kimia sehingga udara/uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya. Untuk udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan-bahan beracun, bias dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia sehingga bahan yang keluar tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Selain oleh bahan-bahan buangan, masyarakat juga harus terlindungi dari bahaya-bahaya karena produk suatu industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit oleh hasil-hasil produksi. Karena itu sebelumnya dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu dilakukan pengujian terlebih dahulul secara seksama dan teliti apakah tidak akan merugikan masyarakat.
F. ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
Analisis Dampak Lingkungan yang bias disingkat sebagai ANDAL atau ADL ataupun ada pula yang menyebutnya AMRIL (Analisis Manfaat dan Resiko Lingkungan) adalah salah satu studi yang mengidentifikasi, memprediksi, menginterprestasi dan mengkonsumsi pengaruh dari suatu kegiatan manusia, khususnya suatu proyek pembangunan fisik terhadap lingkungan.
• Faktor Waktu dalam ANDAL
Waktu yang diperlukan dalam penyusunan ANDAL sangat berbeda, untuk proyek yang penting seingkali diperlukan data sekitar 2 – 3 tahun. Sedangkan untuk penyusunan laporan biasanya memakan waktu tergantung pada besar kecilnya proyek, dapat 18 – 24 bulan, tetapi dapat juga pendek 3 – 6 bulan atau sangat panjang lebih dari 2 tahun
• Prosedur Administrasi ANDAL
Kerangka administrasi pelaksanaan ANDAL yang akan dijelaskan dibawah ini adalah kerangka umum yang dapat dikembangkan dan diterapkan menurut spesifikasi tata pengaturan setiap Negara. Prosedur tersebut dapat digunakan dalam bentuk yang paling sederhana, tetapi juga dapat dikembangkan lebih luas.
• Pelaku dalam Kegiatan ANDAL
Para pelaku yang berperan dalam kegiatan ANDAL, yang terdiri dari pengambil keputusan, penilai, pelaksana proyek, penelaah, instansi-instansi yang berkepentingan terhadap proyek, tim penasehat ahli, masyarakat dan badan-badan internasional.
G. PEMBANGUNAN INDUSTRI, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN LINGKUNGAN
Pengertian pembangunan industri secara luas meliputi industri primer (terutama pertambangan dan pertanian), industri skunder (terutama konstruksi dan manufaktur), serta industri tersier (terutama transportasi, komunikasi dan sector jasa lainnya). Dalam kegiatan industri yang sudah sangat maju, sudah diwarnai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dicapai oleh manusia sampai saat ini. Bi Negara industri yang sudah sangat maju, di jepang misalnya simberdaya manusia atau pelayanan manusia sudahh sangat diwarnai oleh persaingan yang seru dengan pelayanan computer dan pemakaian robot.
Pertimabangan Ekologi dalam Pembangunan Industri
Ada beberapa perkembangan yang memerlukan peninjauan kembali secara mendasar menurut konsep ekologi. Seperti misalnya pengangkutan bahan baku yang jauh dari sumbernya dan diolah ditempat lain yang pada dasarnya menimbulkan masalah pencemaran ditempat pengolahan tersebut, sementara dari sumbernya kita menguaras habis komoditi yang diperlukan termasuk limbahnya yang seharusnya didaurulang ditempat asalnya.
Epilog
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri telah membawa berbagai kemajuan tetapi sekaligus juga melahirkan resiko-resiko dalam kehidupan yang sering kali berakibat jauh dan panjang. Bahkan yang lebih buruknya jika resiko itu baru kita ketahui setelah menimpa kembali sebagai boomerang. Lebih buruk lagi adalah apabila resiko itu tidak menimpa diri kita tetapi justru menimpa diri orang lain. Karena kerawanan lingkungan itu ditimbulkan oleh manusia, diharapkan penyelesaiannya juga mungkin diusahakan oleh manuisa. Sementara itu perlidungan terhadap kehidupan liar, ekosistem, dan bentang alam harus dilihat sebagai kelayakan dan keharusan moral, lebih dari sekedar dilihat dari sudut bagaimana hal itu secara langsung memberi keuntungan kepada manusia.
Dalam tata hidup yang makin tidak menentu perlu sekali ditengok milai-nilai ekosistem yang merosot, kita coba mengelola kehidupan kita dengan lebih baik agar kita kembali menikmati integritas ekosistem yang pada akhirnya akan memberikan integritas kepada kehidupan kita sebagai manusia. Kita harus sanggup untuk mengurangi dan melepaskan tuntutan dan tekanan kita terhadap lingkungan hidup. Dengan etika lingkungan kita yang makin kuat, mungkin kita akan terpaksa hidup dengan sedikit kekurangan, tetapi Insya Allah dalam lingkungan yang lebih baik, sehat, dan lebih bahagia.
H. Kesimpulan
industri pada zaman sekarang ini telah banyak berdiri. mulai dari industri kelas menengah sampai industri kelas dunia. indonesia sendiri memiliki pasar industri cukup banyak dan tersebar di seluruh nusantara. industri memiliki peran yang sangat vital dalam ketenagakerjaan dikarenakan sekarang banyaknya orang yang bekerja di dunia industri itu sendiri. namun selain itu industri juga memiliki peran besar dalam menyumbangkan limbah yang sangat berbahaya pada lingkungan sekitarnya. diperlukan pengawasan dari pihak pemerintah yang terkait agar linkungan serta ekologi di Indonesia tetap terjaga kelestariannya.
SUMBER: Pengantar Lingkungan, Penerbit Gunadarma
http://mklh8pencemaranlingkungan.blogspot.com/
id.wikipedia.org
searching "industri' at google.com
http://mklh8pencemaranlingkungan.blogspot.com/
id.wikipedia.org
searching "industri' at google.com
PERTAMBANGAN
PENDAHULUAN
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya
pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan
bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas).
Paradigma baru kegiatan industri pertambangan ialah mengacu
pada konsep Pertambangan yang berwawasan Lingkungan dan berkelanjutan, yang
meliputi :
Penyelidikan Umum (prospecting)
Eksplorasi : eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rinci
Studi kelayakan : teknik, ekonomik, lingkungan (termasuk
studi amdal)
Persiapan produksi (development, construction)
Penambangan (Pembongkaran, Pemuatan,Pengangkutan,
Penimbunan)
Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan
Pengolahan (mineral dressing)
Pemurnian / metalurgi ekstraksi
Pemasaran
Corporate Social Responsibility (CSR)
Pengakhiran Tambang (Mine Closure)
Jenis-jenis dan Perkembangan Hasil Pertambangan di Indonesia
1. Minyak Bumi
Pada tahun keempat Repelita IV produksi minyak bumi mencapai 472,5 juta barrel atau 1.294,5 ribu barrel per hari. Dibanding dengan tahun sebelumnya ini
berarti penurunan sebesar 26,30 juta barrel per hari atau 5,5% (Tabel IX-2). Penu runan produksi ini antara lain
disebabkan oleh perkembangan situasi perekonomian dunia yang kurang menguntungkan, yang pada gilirannya
telah mengakibatkan menurunnya kuota yang diterima oleh Indonesia.
Sementara itu membaiknya harga minyak bumi telah menyebabkan pemboran eksplorasi pada
tahun keempat Repelita IV mengalami peningkatan sebanyak 10,7% dibandingkan dengan tahun 1986/87, yaitu naik dari 122
sumur yang dibor menjadi
di dalam negeri perkembangan permintaan minyak bumi di pasar luar
negeri dan ketentuan kuota ekspor yang diberlakukan untuk Indonesia.
2. Gas Bumi
Produksi gas bumi terus mengalami peningkatan sesuai dengan meningkatnya pemanfaatan gas
bumi. Selain sebagai pengganti BBM sebagai sumber energi di dalam negeri, gas bumi dimanfaatkan pula untuk bahan
baku bagi industri pupuk dan industri besi baja. Gas bumi yang merupakan non-associa
ted gas dipergunakan untuk menghasilkan LNG, sedangkan yang associated
gas dijadikan LPG (gas minyak cair).
Pada tahun keempat Repelita IV, produksi dan pemanfaatan gas bumi terus mengalami
peningkatan. Produksi gas meningkat dari 1.657,7 milyar kaki kubik dalam tahun 1986/87 menjadi 1.771,3 milyar kaki kubik dalam
tahun 1987/88. Dalam periode yang sama pemanfaatan gas meningkat dari 1.518,2
milyar kaki kubik menjadi 1.629,6 milyar kaki kubik. Meningkatnya pemanfaatan gas bumi terutama disebabkan
oleh meningkatnya penggunaan gas bumi untuk LNG, untuk bahan baku dalam industri Pupuk Kujang, Pupuk Asean, Pusri,
dan Pupuk Kaltim, dan oleh naiknya pemakaian gas bumi sebagai energi pengganti BBM untuk kilang Balikpapan, pabrik Semen
Cibinong dan sebagai penolong proses produksi pada pabrik Krakatau Steel dan
karena meningkatnya penggunaan gas di Jakarta, Bogor, Cirebon dan Medan oleh Perum Gas Negara.
Produksi dan ekspor gas
alam cair (LNG) juga mengalami peningkatan.
Dalam tahun 1987/88, produksi dan ekspor LNG adalah masing-masing 811.799,6 ribu MMBTU dan 804.300,0 ribu MMBTU. Dalam tahun 1987/88 produksi dan ekspor gas
alam cair tercatat masing-masing
sebesar 905.373,2 ribu MMBTU dan 894.955,0
ribu MMBTU.
Tabel IX-6, Grafik IX-3 dan Tabel IX-7, Grafik IX-4 masing-masing memperlihatkan
perkembangan produksi dan pemanfaatan gas bumi serta perkembangan produksi dan ekspor LNG dari tahun 1983/84 - 1986/87.
3. Batubara
Produksi hasil pengembangan pertambangan batubara diarahkan terutama untuk pemenuhan
kebutuhan energi pengganti di dalam negeri. Untuk itu batubara diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pusat listrik tenaga uap
(PLTU) dan sebagai bahan bakar untuk pabrik-pabrik semen, seperti antara lain untuk PLTU Suralaya, pabrik semen
Indarung dan pabrik semen Andalas.
Produksi batubara Ombilin dan Bukit• Asam dalam tahun keempat Repelita IV
menunjukkan kenaikan, yaitu dari 1.731.800
ton menjadi 1.987.600
ton, yang berarti
ada kenaik-an sebesar 255.800 ton atau 14,8% jika dibandingkan
dengan produksi tahun 1986/87.
Peningkatan jumlah produksi tersebut dimungkinkan
oleh telah selesainya penambahan dan penggantian
sebagian peralatan tambang pada PT (Persero)
Tambang Batubara Bukit Asam. Meskipun produksi batubara dari PT (Persero) Tambang
Batubara Bukit Asam terus meningkat, namun kebutuhan ba-tubara untuk PLTU Suralaya belumlah seluruhnya bisa
dipenuhi sehingga kekurangannya masih perlu diimpor. Hal ini disebabkan antara lain oleh kurang sesuainya pengembangan
produksi dengan rencana.
4. Timah
Adanya resesi perekonomian dunia yang berkepanjangan serta berkembangnya pemakaian bahan
pengganti timah sebagai pembungkus telah menyebabkan menurunnya pemakaian timah di dunia beberapa tahun terakhir ini.
Sementara itu adanya jumlah produksi timah yang melebihi kebutuhan, telah menyebabkan terjadinya krisis timah pada bulan
Oktober 1986, yang ditandai dengan jatuhnya harga timah dari US$ 12.000/ton menjadi US$ 5.500/ton.
Merosotnya harga timah, dan sulitnya mencari pasaran sejak tahun 1983, telah mempengaruhi perkembangan produksi timah Indonesia yang 95%
dari hasilnya diarahkan untuk pasaran luar negeri.
Begitu pula dengan ditutupnya LME (London Metal Exchange) sejak Oktober 1985, imaka ATPC
(Association of Tin Producing Countries) memberlakukan suatu Supply Rationalization. Menurut Supply Rationalization
I,.yang berlaku mulai 1 Maret 1987 sampai dengan 29 Pebruari 1988, Indonesia memperoleh bagian sebesar 24.516 ton.
Pembagian kuota penasaran ini sudah barang tentu ikut mempengaruhi perkembangan produksi Indonesia.
5. Nikel
Penambangan dan pengolahan bijih nikel yang terdapat di Pomalaa (Sulawesi Tenggara) dan
Pulau Gebe (Halmahera Tengah) dilaksanakan oleh PT Aneka Tambang. Sebagian dari
bijih nikel tersebut diolah menjadi ferronikel, sedangkan sisanya untuk diekspor. Selain dari pada itu,
bijih nikel yang terdapat di Soroako (Sulawesi Selatan) ditambang dan diolah
oleh PT Inco untuk menghasilkan nickel matte (nikel kasar). Dalam perhitungan produksi dan penjualan
ferronikel, maka nilai kandungan logam nikelnya perlu dicatat sebagai unsur
utama. Hal ini penting karena kadar nikel dalam ferronikel dari setiap kali peleburan tidak selalu sama.
Pada tahun 1987/88, produksi nikel meningkat menjadi 1.782,1 ribu ton atau mengalami
kenaikan sebesar 6,0%, sedangkan ekspor bijih nikel meningkat menjadi 1.407,9 ribu ton atau
mengalami kenaikan sebesar, 6,6% dibanding dengan
tahun sebelumnya. Pada tahun yang sama produksi nikel dalam ferronikel mengalami penurunan sebanyak 9,0%,
sedangkan produksi dan ekspor nickel
matte juga mengalami penurunan
masing-masing sebesar 21,0% dan 8,5%
dibanding dengan tahun sebelumnya.
6. Bauksit
7. Bahan-bahan tambang lainnya
A Masalah Lingkungan Dalam Pembangunan Pertambangan Energi
Menurut jenis yang dihasilkan di Indonesia terdapat antara lain pertaqmbangan minyak dan gas bumi meliputi jenisnya, logam-logam mineral seperti timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi, belerang dan lain-lain. Bahan organic seperti, batu-batu berharga seperti intan, dan lain-lain. Pemabgunan dan pengelolaan bidang pertambangan harus diserasikan dengan bidang energi dan bahan baker serta dengan pengembangan wilayah, disertai dengan peningkatan pengawasan yang intensif dan menyeluruh, agar tercapai pembangunan pertambangan dan energi yang signifikan atau yang diinginkan. Pemanfaatan energi perlu dimanfaatkan secara bijaksana untuk tiap-tiap keperluan secara tidak terus-menerus baik dalam penggunaan dalam negri serta kemampuan penyediaan energi secara jangka panjang. Sebab minyak bumi sumber utama pemakaian energi yang penggunaannya terus meningkat, tetapi jumlah ketersediaannya sanglah terbatas. Untuk itu diperlukan sumber atau pengembangan pada energi lain seperti contohnya batu bara, tenaga air, tenaga angina, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga nuklir dan lain-lain.
Faktor kimia, faktor fisik, dan faktor bilogis adalah sebab dari pencemaran lingkungan akibat pengelolaan pertambangan pada umumnya. Pencemaran ini biasanya terjadi pada tanah, air, dan udara pada daerah pertambangan setempat yang mempunyai daerah timbale balik dengan lingkungannya. Suatu pertambangan yang lokasinya jauh dari masyarakat atau daerah industri bila dilihat dari sudut pencemaran lingkungan lebih menguntungkan dari pada berada dekat pemukiman masyarakat umum atau daerah industri. Selain itu jenis suatu tambang juga menentukan jenis dan bahaya yang bisa timbul pada lingkungan akibat pencemaran pertambangan batu bara akan berbeda pertambangan mangan atau pertambangan gas an minyak bumi. Keracunan mangan karena menghirup debu mangan akan menimbulkan gejala sukar tidur, nyeri dan kejang-kejang otot, ada gerakan-gerakan tubuh di luar kesadaran, kadang-kadang akan ada gangguan bicara dan impotensi.
Dalam rangka menghindarkan terjadinya pencemaran dan gangguan keseimbangan ekosistem baik itu yang berada didalam lingkungan maupun diluar lingkungan sekitarnya, maka perlu adanya pengawasan lingkungan terhadap :
-Cara pengolahan pembangunan pertambangan
-Kecelakaan dipertambangan
-Penyehatan lingkungan pertambangan
-Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul
B Cara Pengolahan Pembangunan
Sumber daya bumi dibidang pertambangan harus dikembangkan semaksimal mungkin agar terciptanya pembangunan. Dan untuk itu perlu adanya survey dan evaluasi yang terintegrasi dari para ahli agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian bai secara ekonomi maupun secara ekologis. Penggunaan ekologi dalam pembangunan sangat perlu didalam rangka meningkatkan mutu hasil pertambangan dan untuk dapat memperhitungkan sebelumnya pengaruh aktifitas pembangunan pertambangan pada sumber daya dan proses alam lingkungan yang lebih luas.
Segala pengaruh skunder pada ekosistem baik lokal maupun secara lebih luas perlu dipertmbangkan dalam proses perencanaan pembangunan pertambangan, dan sedapat mungkin dievaluasi sehingga segala kerusakan akibat pembangunan pertambangan ini dapat dihindarkan atau dikurangi, sebab melindungi lingkungan lebih mudah daripada memperbaiki lingkungan. Dalam pemanfaatan sumberdaya pertambangan yang dapat diganti perencanaan, pengelolaan dan penggunaannya harus hati-hati dan seefisien mungkin. Harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus tetap dapat menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
C Kecelakaan Di Pertambangan
Usaha pertambangan adalah suatu usaha yang penuh sengan bahaya. Kecelakaan-kecelakaan yang sering terjadi, terutama pada tambang-tambang yang lokasinya jauh didalam tanah. Kecelakaan karena jatuh, tertimpa benda-benda, ledakan-ledakan maupun akibat pencemaran/keracunan oleh bahan tambang. Oleh karena itu tindakan-tindakan penyelamatan sangatlah diperlukan, atau antisipasi sebelum terjadi kecelakaan di pertambangan seperti, selalu memakai pakaian pelindung selama bekerja didalam tambang seperti sepatu but,topi pelindung, baju kerja dan sebagainya.
D Penyehatan Lingkungan Pertambangan
Yang dimaksud dengan lingkungan pertambangan adalah lingkungan dalam tambang sendiri dan lingkungan diluar tambang seperti tempat pemukiman pekerja dan keluarganya khusunya masyarakat umum pada umumnya. Pada lingkungan tambang sendiri penyehatan lingkungan dapat dilakukan dengan penerangan yang baik yang sangat berguna sebagai pencegahan kecelakaan seperti ventilasi yang baik agar kadar debu di udara tambang berkurang, selain dengan cara pengeboran basah yang juga akan mengurangi jumlah debu bebas ke udara, sanitasi yang baik untuk menghilangkan wabah-wabah penyakit perut dan cacing di antara para pekerja. Pada lingkungan diluar pertambangan perlu adanya sanitasi yang baik berupa penyediaan air minum, pembuangan kotoran, pemberantasan nyamuk, perumahan yang baik dansebagainya.
E Pencemaran Dan Penyakit-Penyakit Yang Mungkin Timbul
Pencemaran dalam tambang dan sebagainya dapat terjadi oleh gas-gas logam atau persenyawaan-persenyawaannya alam bijih-bijih yang timbul dari tambang, missal tambang mangan mengandung resiko keracunan mangan, tambang air raksa mengandung bahaya keracunan air raksa, demikian pula untuk tambang-tambang lainnya.gas-gas yang mempunyai lingkungan pertambangan bisa berasal dari gas-gas yang secara alam memang telah ada pada tambang atau oleh gas-gas yang terjadi akibat prosesyang terjadi dalam tambang seperti akibat kebakaran atau lefakan. Selain oleh gas-gas beracun CO, H2S dan methan, juga gas-gas yang tak beracun seperti O2 karena kadarnya dibawah normal bisa menyebabkan kelainan pada tubuh, bahkan bila kadarnya 6 – 8% atau lebih bisa menimbulkan kematian. Demikian pula dengan gas CO2 bila kadarnya bertambah akan menimbulkan asphyxia sampai mati lemas. Penyakit-penyakit yang bisa timbul selain penyakit cacing ancylostomiasis yang disebabkan oleh cacing ancylostomaduodenale dan nector americanus juga penyakit pneumoconiosis yang disebabkan oleh debu tambang seperti anthracosis, silicosis dan stanosis.
F. Kesimpulan
Pertambangan merupakan salah satu tonggak ekonomi di Indonesia karena Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang berbasis tambang, mulai dari tambang batu bara, emas, perak, logam.dll. Petambangn juga merupakan pendapatan devisa negara terbesar Di indonesia. namun karena Indonesia belum bisa mengolah SDA sendiri maka pihak luar-lah yang mengambil alih sehingga kekayaan alam indonesia lebih banyak di nikmati bangsa lain. namun dampak negatif dari pertambangan itu sendiri sangat berbahaya karena terkait dengan ekologi lingkungan sekitarnya, sehingga pemerintah harus selalu melakukan audit untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan di sekitar pertambangan.
Sumber: Ilmu Lingkungan Industri, Penerbit Gunadarma.
id.wikipedia.org
www.bappenas.go.id/get-file-server/node/6713/
]id.wikipedia.org
www.bappenas.go.id/get-file-server/node/6713/
BAKU MUTU LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
Ada banyak pendapat yang sering terjadi di masyarakat, misalnya seseorang mengatakan bahwa sungai telah tercemar, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa sungai tersebut masih baik. Untuk mengatasi perbedaan pendapat yang sering terjadi, dan supay seseorang tidak memandang sesuatu dari sudut kepentingannya sendiri, maka perlu adanya tolak ukur yang dapat digunakan bersama. Diantaranya yaitu untuk mengatakan atau menilai bahwa lingkungan telah rusak atau tercemar dipakai baku mutu lingkunagan.
Kemampuan lingkungan sering diistilahkan dengan daya dukung lingkungan, daya toleransi daan daya tenggang, atau istilah asingnya disebut carrying capcity. Sehubungan dengan baku mutu lingkungan, ada istilah nilai ambang batas yang merupakan batas-batas daya dukung, daya tenggang dan daya toleransi atau kemampuan lingkungan. Nilai ambang batas tertinggi dan terendah dari kandungan zat-zat, makhluk hidup atau komponen-komponen lain dalam setiap interaksi yang berkenaan dengan lingkungan khususnya yang mempengaruhi mutu lingkungan. Jadi jika terjadi kondisi lingkungan yang telah melebihi nilai ambang batas ( batas maksimum dan minimum ) yang telah ditetapkan berdasarkan baku mutu lingkungan maka dapat dikatakan bahwa lingkungan tersebut telah tercemar.
BAKU MUTU AIR DAN LIMBAH CAIR
Kriteria mutu air diterapkan untuk menentukan kebijaksanaan perlindungan sumber daya air jangka panjang, sedangkan kriteria air di indonesia ditetapkan berdassarkan pemanfaatan sumber-sumber air tersebut dan mutu yang disyaratkan. Baku mutu air limbah dipergunakan untuk perencanaan, [erizinan, dan pengawasan mutu air limbah dan berbagai sektor seperti pertambangan dan lain-lain. Kriteria kualitas baku mutu air limbah ditetapkan berdasarkan karakteristik suatu sumber air penampungan tersebut dan pemanfaatannya.
Baku mutu air terbagi atas 2, yaitu baku mutu aliran dan baku mutu effluen.
BAKU MUTU UDARA
Baku mutu air terbagi atas 2, yaitu baku mutu aliran dan baku mutu effluen.
Baku mutu aliran merupakan persyaratan mutu air bagi sumber
air seperti sungai, danau, air tanah yang disusun dengan mempertimbangkan
pemanfaat air tersebut, kemampuan mengencerkan dan membersihkan diri terhadap
beban pencemaran dan faktor ekonomis.
Ciri-ciri baku mutu aliran:
1. Untuk mengatur kualitas badan air
2. Untuk daerah yang sedikit industri
3. Pengawasan lebih sulit
4. Syarat untuk industri sejenis beda
Penggolongan badan air menurut PP No 2o Tahun 1990:
1. Golongan A, untuk air minum tanpa pengolahan
2. Golongan B, untuk bahan bak air minum
3. Golongan C, untuk keperluan perikanan dan pertanian
4. Golongan D, untuk pertanian, usaha perkotaan, industri
5. Golongan E, untuk selain di atas, seperti transportasi.
Baku mutu udara ambien dan emisi limbah gas yang dibuang ke udara harus mencantumkan secara jelas dalam ijin pembuangan gas. Semua kegiatan yang membuang limbah gas ke udara ditetapka mutu emisinya dengan pengertian :
• Mutu emisi dari limbah gas yang dibuang ke udara tidak melampaui baku mutu udara emisi yang telah ditetapkan.
• Tidak menyebabkan turunnya kualitas udara.
Kesimpulan
baku mutu lingkungan merupakan barometer kualitas dari pada lingkungan. dimana dari sini kita dapat mengetahui kadar suatu mutu sumber dalam keadaan baik atau telah tercemar. hal ini mencegah agar masyarakat tercegah dari mutu yang buruk dari sebuah sumber kehidupan.
SUMBER: Pengantar Lingkungan, Penerbit Gunadarma
http://kesmasy.wordpress.com
http://noorakbar.blogspot.com
searching "baku mutu lingkungan" at google.com
http://kesmasy.wordpress.com
http://noorakbar.blogspot.com
searching "baku mutu lingkungan" at google.com
PENGEMBANGAN ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin
berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi informasi disegala bidang. Hal ini telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat informasi. Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia
telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak software yang dapat digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi.
Dibidang akuntansi, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi paraakuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji. Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, dan satelit dalam berbagai aktivitas sarana berkomunikasi perusahaan. Teknologi informasi memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari tempat yang berjauhan dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah.
A. KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN EFEK SAMPINGNYA
Ilmu dan teknologi selalu berkembang. Banyak diantaranya yang digunakan untuk kesejahteran manusia. Dengan berkembangnya ilmu dan teknoligi juga memberikan kemudahan – kemudahan, diantaranya yaitu :
1. Dalam bidang komunikasi: dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan telepon, televisi, radio, computer, semakin cepat informasi dapat di peroleh.
2. Dalam bidang kesehatan: dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, semakin banyak cara pengobatan yang semakin cepat.
Masih banyak lagi keuntungan yang dapat di peroleh manusia dengan adanya perkembangan teknologi, tetapi pada dasarnya tiap pengoprasian suatu penemuan baru, tiap inovasi tidak selalu disambut sengan gembira oleh sebagian lapisan masyarakat. Perlu ada tahapan – tahapan, yaitu : tahap pengrnalan, tahap penyesuaian diri terhadap penemuan baru, situasi baru; ini suatu hokum alam. Tahap penyesuaian atau adaptasibisa berjalan dengan cepat, bisa juga lambat, tergantung masing – masing orang. Jika akhirnya orang – orang sudah terbiasa, maka hal yang baru terrsebut dikatakan telah memasyarakat atau telah membudaya.
Perkembangan teknologi tidak hanya memberikan keuntungan saja pada manusia, tetapi ada faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya masalah dalam lingkungan.
Ada 2 masalah yang dianggap mengganggu stabilitas lingkungan, yaitu :
1. Perusakan lingkungan : perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar, secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan rusaknya suatu lingkungan. Misalnya : Penebangan hutan secara besar – besaran tanpa menanam tanaman baru yang nantinya akan menyebakan banjir, penggalian tanah atau batu – batu tanpa melihat keadaan sekitarnya yang nantinya akan menyebabkan terjadi bencana tanah longsor. Perburuan hewan tanpa memperhatikan peraturan – [eraturan yang berlaku atau sudah di tetapkan yang nantinya akan menyebabkan punahnya hewan –hewan yang diburu tersebut.
2. Pencemaran lingkungan : Masuk atau dimasukannya makhluk hhidup, zat, energi atau komponen lain kedalam suatu lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam yang mengakibatkan turunnya kualitas lingkungan, sehingga tidak dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Proses alam juga dapat menyebabkan tercemarnya suatu lingkungan, misalanya hujan abu atau bau belarang yang di keluarkan dari letusan gunung berapi.
Bentuk – bentuk pencemaran dapat di kategorikan menjadi 3, yaitu :
• Pncemaran udara : pencemaran ini kurang lebih di cemarkan olrh limbah/buangan dari sampah rumah tangga, pabrik, pembakaran sampah, alat –alat transportasi yang menggunakan mesin. Pencemaran ini dapat berupa pencemaran gas CO2, CO, SO2, NH3, H2S, partikel – partikel jelaga panas.
• Pencemaran air : pencemaran ini disebabkan oleh limbah pabrik dan limbah rumah tangga, sisa – sisa pestisida, hujan asam ( air hujan yang mengandung SO2, NOX ), kotoran –kotoran yang dibuang di sungai.
• Pencemaran Tanah : pencemaran ini disebabkan oleh air yang sudah tercemar, oleh limbah dan sampah pabrik, dan rumah tangga, buangan dari sisa –sisa pembongkaran bangunan.
B. PEMBANGUNAN YANG TERLANJUTKAN
Faktor lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan yang terlanjutkan, yaitu :
1. Terpeliharanya proses ekologi yang essensial
2. tersedianya sumber daya yang cukup
3. lingkungan social budaya dan ekonomi yang sesuai
ketiga faktor tersebut tidak saja mengalami dampak dari pembangunan, tetapi juga mempunyai dampak terhadap pembangunan.
Proses Ekologi
Energi yang digunakan untuk proses ekologi di dapatkan dari matahari. Jika terjadi kerusakan pada proses ekologi akan membahayakan kehidupan di bumi. Disini akan di uraikan beberapa proses yang terpenting dalam suatu ekologi :
b. Fotosintesis
Fotosintesis yaitu proses esensial untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi. Biasanya dilakukan oleh tumbunhan hijau. Pada proses ini energi matahari diubah menjadi energi kima yang terkandung dalam bahan organic tumbuhan. Energi inilah yang di pakai untuk kehidupan makhluk hidup lain yang tidak dapat melakukan fotosintesis.
b. Penambatan Nitrogen
Nitrogen (N). udara mengandung kira – kira 80% nitrogen. Tetapi gas nitrogen yang banyak tersebut tidak berguna bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup lain. Untunglah ada makhluk hidup yang dapat menambat nitrogen tersebut di bumi ini. Makhluk hidup penambat nitrogen udaara yang hidup bebas berupa bakteri dan ganggang biru-hijau. Penambatan nitrogen udara mempunyai peranan yang terpentingdalam menjaga kesuburan tanah dan perairan.hutan dan padan rumput bisa kering dan mati tanpa makhluk hidup penambat nitrogen udara.
b. Pengendalian Populasi
Di alam ini ada hewan pemakan tumbuhan ( herbivore ) dan ada hewan pemakan daging ( Karnivora ). Hewan yang memakan disebut pemangsa, dan hewan yang dimakan disebut mangsa. Pemangsa ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Begitu pun mangsa ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Pemangsa yang menguntungkan yaitu pemangsa yang memakan mangsa yang merugikan. Tetapi menguntungkan atau merugikan itu tidak bersifat mutlak,tapi tergantung pada waktu tertentu.jika populasi mangsa menigkat, perseediaan makanan untuk pemangsa pun harus menigkat. Jadi kenaikan mangsa tadi secara otomatis akan memicu kenaikan pemangsa. Dengan bertambahnya pemangsa, beberapa waktu kemudian mangsa akan berkurang jumlahnya, dan dengan berkurangnya makanan pemangsa maka akan mengakibatkan jumlah pemangsa berkurang juga. Sehingga populasi magsa dan pemangsa tersebut saling mengendalikan.
b. Penyerbukan
Pada penyerbukan suatu tepung sari dengan satu atau lain cara menempel pada kepala putik bunga. Setelah terjadi penyerbukan, tepung sari membuahi sel telur yang ada dalam bakal buah. Setelah pembuahan, bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Penyerbukan dapat terjadi secara alamiah,oleh angina, arus air, serangga, burung, kupu- kupu dan hewan lain. Jika populasi hewan penyerbuk tadi menurun akan mengganggu produksi banyak jenis buah. Untuk itu kita harus menjaga agar peristiwa penyerbukan tidak terganggu.
Tersedianya Sumber Daya Yang Cukup
Usaha menaikkan efisiensi penggunaan sumberdaya sangat penting dengan makin langkanya persediaan sumber daya relative terhadap kebutuhan. Kenaikan kebutuhan ini dapat disebabkan karena danya kenaikan jumlah penduduk, maupun karena kenaikan permintaan perorang. Usaha menaikan seefisiensi penggunaan sumberdaya penting bagi sumberdaya tak perbarui maupun sumberdaya terperbarui. Usaha itu penting dari dua segi.
Pertama, untuk sumberdaya terbarui kenaikan intensitas eksploitasi mempertinggi resiko kerusakan sumbersaya. Kerusakan itu akan membuat sumberdaya menjadi takterbarui, kecuali dengan biaya yang tinggi. Bagi sunberdaya yang tak terbarui, kenaikan intensitas eksploitasi akan mempercepat penyusutan sumberdaya. Artinya sumberdaya tersebut akan cepat habis.
Kedua, jika sumberdaya digunakan dalam jumlah yang besar, akibatnya akan memperbesar pula masalah pencemaran. Usaha daur ulang mempunyai efek mengurangi resiko pencemaran dan penyusutan sumberdaya.
Lingkungan Sosial-Budaya dan Ekonomi yang sesuai
Lingkungan social-budaya dan ekonomi sangatlah penting bagi kesinambungan pembangunan yang terkelanjutan. Beberapa hal yang penting disini yaitu :
a. Pemerataan pembangunan
Pemerataan merupakan unsure penting dalam pemabangunan. Tetapi dalam kenyataanya masih terdapat kesenjangan antara golongan yang kaya dan yang miskin, antara desa dan kota. Memang kesenjangan selalu ada dalam suatu masyarakat. Masyarakat pun dapat menerima kesenjangan dalam batas tertentu. Tetapi, kesenjangan itu tidak boleh terlalu kecil, agar dapat mempunyai efek memacu kerja, dan tidak boleh terlalu besar, agar tidak menimbulkan kesalahan di masyarakat.
b. Persaingan
Persaingan dapat terjadi jika sumberdaya yang digunakan oleh kelompok individu menjadi langka relative terhadap kebutuhan masing – masing individu.
c. Masyarakat terasing
Masyarakat terasing yaitu masyarakat yang hidup terpisah dari masyarakat umum dan mempunyai gaya hidup dan nilai kebudayaan yang berbeda dari masyarakat umum.
C. MUTU LINGKUNGAN HIDUP
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Bicara mengenai lingkungan pada dasarnya adalah berbicara mengenai mutu lingkungan. Namun dalam hal itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidaklah jelas, karena tidak diuraikan secara eksplisit. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan, misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Dengan kata lain mutu lingkungan itu diuraikan secara negative, yaitu apa yang tidak kita kehendaki, seperti air tercemar. Agar kita dapat mengelola lingkungan dengan baik, kita tidak saja perlu mengetahui apa yang tidak kita kehendaki, melainkan juga apa yang kita kehendaki. Dengan demikian kita dapat mengetahui kearah mana lingkungan itu ingin kita kembangkan untuk mendapatkan mutu yang kita kehendaki.
D. KESEHATAN LINGKUNGAN
Keadaan lingkungan sangatlah besar pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. Di dalam lingkungan yang sesuai, penyebab penyakit dapat dipelihara dan ditularkan dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia, dari manusia ke hewan. Di dalam alam yang ditempati manusia dan hewan, selalu ada penyebab penyakit manusia dan hewan, karena pada setiap saat ada manusia atau hewan yang sakit dan mengeluarkan penyebab penyakit dari badannya.
Penularan penyakit melelui air
Air mutlak untuk suatu kehidupan. Tetapi jika kualitas air tidak diperhatikan maka air dapat menjasi sumber penyebab penyakit. Air dapat mengandung zat – zat kima yang berbahaya untuk kehidupan, bila terdapat pencemaran dengan berbagai sumber alam maupun sumber buatan manusia.
Penularan penyakit melalui udara
Penyakit dapat ditularkan dengan menghirup penyebab penyakit dalam pernafasan. Penyakit influenza dan tuberculosis adalah contoh – contoh yang infeksinya melalui udara. Pencemaran udara dengan berbagai bahan kimia dapat menyebabkan kerusakan langsung pada paru –paru. Selain itu dapat pula menyebabkan iritasi pada paru – paru sehingga lebih mudah terserang oleh penyakit infeksi skunder seperti TBC. Selain itu bahan – bahan kimia ini banyak disuga sebagai penyebab kanker paru – paru misalnya exhaust fume kendaraan bermotor
Penularan penyakit melalui tanah
Air tanah banyak mengandung penyebab penyakit,terutama jika tercemar oleh kotoran manusia dan hewan, baik secara sengaja maupun tak sengaja. Penyakit tetanus dapat terjadi jika luka terkena tanah, terutama jika tanah tercemar oleh kotoran hewan atau manusia, yang mengandung penyebabnya yakni Clostridiumtetani. Di dalam tanah juga banyak ditemukan bentuk – bentuk infektif berbagai parasit. Cacing –cacing perut yang penyebarannya melalui tanah, telurnya di keluarkan dengan tinja. Jika sampai di tanah, telur –telur itu berubah bentuk menjadi infektifyang sudah siap untuk tumbuh di dalam badan manusia. Cara penuaran dapat terjadi jika telur – telur yang masak ini tertelan karena makanan tercemar oleh tanah yang mengandung telur tadi atau memakai tangan yang kotor.
E. KESADARAN LINGKUNGAN
Tujuan peningkatan kesadaran lingkungan ialah, memasyarakatkan lingkungan hidup, jadi bukan sekedar menanamkan pengertian masyarakat kepada permasalahannya saja. Tetapi terutama membangkitkan partisipasi untuk ikut memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Yang diperlukan adala masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan hidup, di samping menjaga lingkungan sendiri secara langsung.
Peningkatan kesadaran sebagaimana juga semua usaha yang menyangkut lingkungan hidup harus berpacu dengan waktu sebab peruskan – perusakan masih terus berlajut dan menigkat. Karena daya terbatas dan sarana yang khusus ini tidak ada, usaha dilakukan melalui sarana informasi yang telah ada dan terutama diarahkan kepada lembaga – lembaga dan kelompok – kelompok masyarakat yang strategis.
Usaha penigkatan kesadaran ini baru dimulai dan masih menghadapi berbagai kendala, umpamanya untuk mencapai petani miskin yang sering merusak lingkungan karena keadaan ekonominya. Dengan identifikasi sasaran dan saluran yanglebih tepat di kalangan masyarakat, diharapkan bahwa usaha selanjutnya akan mampu menimbulkan proses penjalaran informasi yang cepat.
F. HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN PEMBANGUNAN
Karena penigkatan usaha pembangunan maka akan terjadi pula peningkatan penggunaan sumberdaya untuk menyokong pembangunan dan timbulnya permasalahan – permasalahan dan lingkungan hidup manusia. Dalam pembangunan, sumberdaya alam merupakan komponen yang penting dimana sumbersaya ala mini memberikan kebutuhan azasi bagi kehidupan. Dalam pembangunan sumber alam tadi, hendaknya keseimbangan ekosistem tetap terpelihara. Seringkali karena menigkatnya kebutuhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbanganini bisa terganggu, yang kadang – kadang bisa membahayakan kehidupan umat manusia. Proses pembangunan mempunyai akibat – akibat yang lebih luas terhadaplingkungan hidup manusia, baik akibat langsun maupun akibat sampiingan seperti pengurangan sumber kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial – budaya
G.PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP OLEH PROSES PEMBANGUNAN
Sebagaimana diarahkan dalam GBHN tahun 1988, pembangunan industri merupakan bagian darai pembangunan ekonomi jangka panjang untuk mencapai struktur ekonomi yang semakin seimbang dan sector industri yang semakin majudan di dukung oleh sector pertanian yang tangguh. Selanjutnya di gariskan pula bahwa proses industrialisasi harus mampu mendorong berkembangnya industri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja baru, sumber peningkatan ekspor dan penghematan devisa, penunjang pembangunan daerah, penunjang pembangunan sector – sector lainnya sekaligus sebagai wahana pengembangan dan penguasaan teknologi.
Industrialisasi merupakan pilihan bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh terbatasnya lahan pertanian. Industrialisasi merupakan jawaban terhindarnya tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Yang perlu mendapat perhatian ialah bahwa industri merupakan salah satu sector pembangunan yang sangat potensial untuk merusak dan mencemari lingkungan. Apabila hal ini tidak mendapat perhatian yang serius maka ada kesan bahwa antara industri dan lingkungan hidup tidak berjalan seiring, dalam arti semakin maju industri akan semakin merusak lingkungan hidup tersebut.
Kegiatan pembangunan industri menimbulkan dampak – dampak negative diantaranya :
1. pandangan yang kurang menyenagkan pada wilayah industri
2. penurunan nilai tanah di sekitar industri bagi pemukiman
3. timbul kebisingan oleh pengoprasian peralatan
4. bahan – bahan buangan yang dikeluarkan industri dapat mengganggu atau mengotori udara, air dan tanah
5. perpindahan penduduk yang dapat menimbulkan dampak sosisal
6. hasil produksi industri dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat
7. timbulnya kecemburuan social
dampak tersebut sudah akan terjadi sejak perencanaan atau eksplorasi suatu industri, dan dapat terus berlanjut pada tahapan konstruksi maupun oprasinya. Oleh karena itu pembangunan industri terutama pada awal perencanaan harus sudah memperhatikan faktor lingkungan, kita harus berprinsip mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Kesimpulan
ilmu teknologi dan ilmu lingkungan merupakan kombinasi ilmu yang sangat diperlukan pada masa modern ini. banyak sekarang teknologi yang canggih namun mengabaikan faktor lingkungan yang mengakibatkan lingkungan menjadi korbannya. dibutuhkan kreatifitas dan kesadaran diri akan lingkungan untuk membuat sebuah alat yang memiliki teknologi tinggi dan ramah lingkungan.
Sumber: Ilmu Lingkungan Indusrti, Penerbit Gunadarma
puslit.petra.ac.id/journals/pdf.php?PublishedID=AKU00020204
puslit.petra.ac.id/journals/pdf.php?PublishedID=AKU00020204
searching "pengembangan teknologi dan pengetahuan
lingkungan" at google.com
Langganan:
Postingan (Atom)